Tinggal memasang tali, lalu dimasukkan ke lobang sarung, sudah bisa ditarik ulur persis layar opera.
TIBA-TIBA aku diliputi kesedihan dan rindu. Pikiranku berangkat sudah menjemput kenangan masa kecil. Aku ingin kembali ke masa itu. Ceria penuh canda bersama teman-teman bila musim panen padi telah tiba. Bikin layangan dari lembar buku tulis. Kami sebut layangan siborok [siborok; anak kodok yang baru menetas].
Tarutung, kota kelahiranku, yang lebih puitis dengan sebutan Rura Silindung, adalah sekeping cakram yang tak mungkin terhapus dari memoriku. Begitu banyak kenangan yang kutinggalkan di sana. Tak terbilang keindahan masa kecil yang telah kureguk. Hidup dengan segala permainan anak-anak yang sangat alami.
Aku seperti baru tersadar. Tiga tahun lagi usiaku sudah berdiri di atas monumen setengah abad. Mungkin tak lagi banyak yang kuimpikan untuk kuraih dalam hidup ini. Terlalu capek rasanya. Bisa membiayai hidup istri dan anak-anak, ya wis toh!
Ketika diusia remaja, aku sering merasa kasihan dan leceh melihat orang yang sudah berumur. “Yeah, orang ini hidupnya tinggal sebentar lagi…” – Aku begitu bangga dengan arogansi masa intelektualitas remajaku. Aku pikir, aku tidak akan pernah tua. Kalaupun tubuh boleh menua, namun kegairahan “birahi” semangat jiwaku harus tetap muda.
Aku salah! Hidupku ternyata bukan total milikku. Ada kodrat alam. Ada kekuatan Sang Pencipta yang tak bisa kutepis. Seiring proses penuaan diri, pola pikir dan cara pandangpun berubah. Justru semakin merasa tua, aku kian sering diliputi kerinduan. Banyak kerinduan yang mucul di benakku. Aku rindu kampung halaman. Aku rindu masa kecilku. Aku rindu aroma jerami padi yang dibakar di sawah. Aku rindu suasana Tarutung yang sejuk, nyaman, dan kekeluargaan. Aku rindu menangkap ikan mas di kolam oppung [kakek]. Aku rindu wanginya pohon natal pinus. Aku rindu berjumplitan mandi di sungai – Aek Ristop. Aku rindu…
Sedih sekali rasanya aku tidak bisa lagi kembali ke masa itu. Walau masa itu tetap di tempatnya, namun tidak akan pernah lagi aku bisa mengunjunginya. Masa lalu memang tidak akan pernah beranjak dari tempatnya. Setiap jejak langkah akan membeku kokoh tanpa pernah bisa dicairkan. Ah, mungkin aku terlalu sentimentil…
Sekilas Kenangan
Sebelum kami pindah ke tengah kota Tarutung, aku masih ingat rumah kami di daerah Huta Baginda, persis di pinggir jalan raya. Di rumah induk ada 2 kamar tidur. Ruang tamu berbatas dengan ruang keluarga. Menuju dapur di belakang yang berderet dengan beberapa bilik kamar, harus melalui koridor pendek beratap. Sumur bersebelahan dengan ladang tetangga yang sering kami panggil; Oppung Gunni. Anak oppung Gunni pintar-pintar dan sudah pada merantau. Ada anaknya pernah menjadi rektor salah satu Universitas Swasta.
Di samping rumah induk terdapat garasi besar tempat bis Martimbang kami parkir kalau pulang dari Medan antar sewa. Aku suka sekali memanjat tangga di belakang bis itu, bergaya bak kondektur. Lalu naik ke bagasi atas. Di sana terdapat kotak besar, yang dulu sering disebut peti pos. Padahal, isinya cuma terepal pembungkus barang penumpang bila hujan turun.
Kalau bis Martimbang dengan nomor pintu 26 itu sedang ke Medan, garasi besar itu sering aku pergunakan untuk tempat pementasan “opera-opera”. Aku suka sekali menonton opera Serindo bila sedang pagelaran di Tarutung. Bersama teman; Pariang Hutagalung, Soduon Siahaan, Anto dan Aman Siahaan [si kembar], Torus Sihombing, Manahan Marpaung, dan teman-teman perempuan lain, kami sering menirukan pementasan Serindo. Diam-diam aku mengambil sarung-sarung inang [mama] untuk kujadikan layar. Tinggal memasang tali, lalu dimasukkan ke lobang sarung, sudah bisa ditarik ulur persis layar opera. Biasanya, teman-teman lain yang mau menonton harus bayar tiket dengan sepotong kayu bakar. Kala itu kompor masak belum populer di masyarakat. Wiiihhh…, betapa alaminya kehidupan kami kala itu!
Waktu itu aku baru duduk di bangku SD, akhir tahun 60-an. Aku lumayan nakal kepada tiga kakak perempuanku. Merasa anak lelaki paling tua, aku suka se-enaknya berulah. Menginjak lantai papan yang baru dipel pakai air campur solar. Katanya biar berkilat. Aku paling senang kalau hari pasar telah tiba. Di Tarutung pasar hanya dua kali seminggu, Rabu & Sabtu. Tapi pasar besarnya cuma hari Sabtu. Inang suka membawa kue dan pisang. Kadang juga cendol yang rasanya enak banget. Aku masih ingat, di balairung pasar Tarutung ada penjual cendol yang sangat laris. Dia sudah terkenal walau pelanggannya cuma berdiri menikmati cendolnya. Kalau rewelku lagi datang, aku sering ngotot ikut ke pasar. Sambil menangis, aku terus merengek. Inang akhirnya mengalah, namun setelah mencubit keras perutku. Hehehehe…, aku nakal, ya, waktu kecil.
Menjelang kenaikan ke kelas 6, kami pindah lebih ke tengah kota. Jalan D.I Panjaitan, bersebelahan langsung dengan sungai – Aek Sigeaon. Teman-temanku pun bertambah dengan anak-anak kota. Aku mulai mengenal nonton bioskop. Di Tarutung cuma ada 2. Bioskop si Elling dan si Tengkong [maaf, kalau salah menulis namanya].
Bisnis among [papa] makin lancar. Inang membuka toko yang lumayan besar. Sedang among tetap jadi kontraktor. Gaya hidupku makin kekota-kotaan. Among sangat tidak suka kalau anak-anaknya nonton film – gak tahunya sekarang aku malah kerja di bidang itu. Kalau ketahuan menonton film, pulangnya pasti kena pukul gagang sapu. Tapi, aku tidak pernah kapok. Film yang kusukai [sampai sekarang] kungfu/silat dan cowboy. Untuk memenuhi kebutuhan “anak kotaku” itu, aku suka menilep uang penjualan toko.
Memasuki masa sekolah lanjutan di SMP 1 Sigompulon, Tarutung, aku mulai puber dan sudah berani naksir cewek. Tentu butuh uang. Soalnya, di Tarutung ada tempat-tempat yang enak untuk pacaran. Rambing di sekitar Hutabarat, Parsalakan di sekitar Pancur Napitu, Parhonasan di sekitar Si Arang Arang, permandian air panas di Sipoholon dan Hutabarat, dan Aek Rara [air soda] di daerah Parbubu.
Bersama teman-teman, aku juga suka ke kolam renang, Sembat, yang berada di gunung yang melatari daerah tangsi. Aku tidak tahu bagaimana dulu kolam renang ini bisa dinamai Sembat. Kami suka diliputi rasa takut bila ke Sembat ini. Soalnya kami harus menyurusi lereng gunung yang ada hutan pinusnya. Sepi sekali! Kota Tarutung memang seperti kuali yang dikelilingi oleh pebukitan. Itu makanya disebut Rura Silindung [Lembah Silindung]. Bahkan ciri khas untuk lebih mengenali Tarutung adalah gunung – Dolok Martimbang, yang menjulang tinggi.
Merasa tak pernah ketahuan, aku makin berani ngutilin uang inang dan among. Kebutuhan untuk berlagak bersama teman-teman makin tinggi pula. Sasaranku bukan lagi laci toko. Aku tahu, bila proyek yang dikerjakan among sudah Berita Acara, maka uangnya akan banyak di laci lemari. Aku menyimpan duplikat kunci lemari dan lacinya. Jika among udah pergi ke lokasi proyeknya, aku segera masuk kamarnya. Di laci lemari itu banyak sekali gepokan uang. Aku terlalu bodoh, atau mungkin terlalu polos. Aku pikir, dengan mengambil selembar uang dari tiap gepok, among pasti tidak tahu. Serasa pencuri yang baik, selama seminggu aku mengambil selembar dari tiap gepokan uang. Ternyata, inilah awal “malapetaka” dalam hidupku, setidaknya untuk saat itu. Tiba-tiba among marah sekali. Rupanya dia malu ketika menyetor uang itu ke rekeningnya di bank. Orang bank heran, kenapa dari setiap gepok uang selalu kurang satu lembar. Matilah, kau nak!
Aku harus meninggalkan segala kesenangan di Tarutung. Among memaksa aku agar melanjutkan sekolah di SMP 1 Balige. Berharap ada “pertobatan”. Kebetulan Tulang [abang inang] tinggal di Soposurung. Kalau tidak salah ingat, Tulang ini dulunya pensiunan Kepala Sekolah SMEP. Selama sekolah di Balige ini, aku lumayan merasa tersiksa. Air susah. Listrik pun belum ada. Sepi sekali. Kalau mandi harus menuruni bukit di bawah jembatan Soposurung. Wiiihhh…! Tersiksa sekali. Nyuci pakaian pun harus sendiri. Aku ingin pulang ke Tarutung.
Tak kuat hidup di Soposurung, Balige, aku ngotot melanjutkan sekolah di Tarutung. Mungkin karena kasihan, inang setuju asal tidak lagi seperti dulu. Aku berjanji akan bersikap baik. Nyatanya hanya bertahan beberapa bulan. Kembali pergaulan “kotaku” mempengaruhi. Sekolah tidak beres alias bolos mulu sama teman-teman. Sering pada mata pelajaran tertentu kami loncat dari jendela yang langsung berhadapan ke jurang bukit. Sekolah ini memang terletak pada undakan lereng bukit. Jadi sangat strategis untuk “kabur” dari kelas, dan menghilang di jurang yang memiliki jalan tikus.
Kesabaran among habis. Begitu hasil pengumuman lulus SMP 1976, yang ditempelkan di papan pengumuman kantor Departemen Penerangan Tarutung diterbitkan, aku dipaksa berangkat ke Jakarta. Betapa hancur dan sedih hatiku. Tarutung yang begitu kucintai tak lagi akan kulihat. Tak akan kucium lagi aroma jerami padi yang dibakar di sawah. Aku langsung BTL [Batak Tembak Langsung] naik kapal Tampomas. Selama 4 hari tiga malam di lambung kapal yang kayak tempat orang pengungsi itu, aku selalu menangis. Kenangan-kenangan di Tarutung begitu dalam dan berat untuk kutinggalkan…
Kota Tarutung yang sejuk memang tak terlupakan. Awal “malapetaka” yang kupikirkan ketika pertama kali berangkat, ternyata menjadikan diriku jadi orang yang sangat mandiri. Se-muda usia itu aku harus jauh dari orangtua. Mengurus diri sendiri. Walau Tulang Rawamangun [adik Tulang Balige] kehidupannya sudah lumayan, namun kami bere-berenya [keponakan, yang tinggal di rumah itu, ada juga anak kakak inang], harus mencuci pakaian masing-masing. Tiap jam 05.00 subuh, aku harus bangun dan mencuci mobil Tulang. Kadang juga disuruh ngepel rumah. Lalu berangkat dua kali naik bis ke SMA II PSKD di daerah Jatinegara.
Kini aku menyadari, mungkin kalau dulu tetap tinggal bersama among dan inang, aku akan menjadi manusia kolokan. Tidak mandiri. Bahkan hidupnya akan stagnan. Itulah yang kulihat pada teman-teman seusiaku ketika aku pulang ke Tarutung. Mereka tetap seperti dulu. Hanya usia yang makin tua, sehingga mereka lebih menyibukkan diri di lapo tuak. Tarutung memang kota kecil di lembah. Walau tidak ada maju-majunya, namun kenangan masa kecilku itu tetap indah bagi hidupku.
Tahun 1991 amang dan inang pindah ke Medan. Praktis jika mudik dari Jakarta, tidak lagi ke Tarutung. Terakhir aku berkunjung tahun 1998. Rumah Oppung di Sipolas, Hutabarat Parbaju Julu masih kokoh berdiri. Tapi tidak se-enak dulu lagi. Terlalu berisik dengan kendaraan yang lalu-lalang karena persis di pinggir Jalinsum [Jalan Lintas Sumatera]. Dulu jalan ini hanya jalan tanah berbatu. Aku suka sekali ke rumah oppung jalan kaki dari rumah di kota. Sambil jalan bisa sekalian nyari batu rese [batu kecil-kecil yang berkilau, tapi tidak bening. Licin dan enak dipegang].
Tarutung! Memang tak tak mungkin kulupakan. Aku sih berpikir, kalau hari pensiunku nanti akan tinggal di Tarutung. Aku ingin kembali mereguk kenangan masa lalu itu. Enak kali, ya? ***
64 responses to “Dari Tarutung BTL”
pahrian siregar
Maret 3rd, 2008 pukul 04:47
wah.. makasih ni bang.. banyak info tentang tempat menarik di tarutung..
rencananya satu dua minggu ke depan aku akan pindah ke kota asal abang itu.. setidaknya selama setahun ke depan aku akan jadi warga kota tarutung..
kalo ada yang abang rindukan dari kota itu.. jangan ragu kabari aku bang, biar ku ambilkan gambarnya… dan kukirimkan ke abang biar bisa jadi pengobat rindu…
TAPPANG: Waduh, makasih adikku… Semoga mendapat sesuatu yang berarti kalo udah di Tarutung… Kalo adik Pahrian gak repotin, boleh deh fotonya nanti dikirim yang diambil dari depan kantor bupati… Biar view kota Tarutung dapat banget tuh… Makasih, ya, dik… Selamat menikmati kesejukan kota Tarutung… Tetap berhubungan via email…
atapsenja
Maret 3rd, 2008 pukul 04:48
wih, panjang benar. tapi, akhirnya selesai juga membacanya. menarik.
jadi… sedang rindu kampung halaman dan orang2 tercinta ya? mmm….. kadang perasaan ini mang muncul tanpa kita pinta. aneh, ya. bagitu juga dengan aku. kadang rasanya rindu masa kecilku yang pahit dan suram. tapi, seingatku pada saat kecilku itu, aku ingin berlari meninggalkan semuanya. setelah menginjak dewasa malah ingin merasakan kembali masa itu.
okey, deh, Bang. tetap semangat ya. moga apa yang diimpikan segera terwujud.
TAPPANG: Yang sering kita rindukan itu bukan tragedinya, tapi kepolosan masa kecil itu… Eh, kapan mulai nulis skenario filmnya neh? Jadi gak bawa oleh-oleh dari Singkawang? Hehehehe… Kontak terus…!
Farida Simanjuntak
Maret 4th, 2008 pukul 13:06
Tulang, jadi makin rindu aku pulang…. Ga sabar aku pulang bulan 10. Rencanaku, setelah puas dari Balige, aku mau ke Tarutung untuk ziarah, jenguk amangboru yang baru operasi dan berburu kue talam… Ga sabar lagiiiiiiiiiiiiiii…
TAPPANG: Obat yang mujarab ternyata: jangan terlalu dipikirkan agar waktu berlalu tidak terasa… Gak lama lagi, kok… Kue talam Tarutung memang gak ada duanya… gurih, lembut, dan uuueenaaakkk tenaaaannn…!
dolok natimbo
Maret 9th, 2008 pukul 01:08
Hmmm…, tarutung nauli…
Pitu taon ma ahu marhuta sada di luat nadao–marsikkola dung tammat sian sma negeri tarutung. Alai sai tongtong do tu Rura Silindung rohangku. “Ingkon mulak do ahu muse tu Tarutung, ai disi do tinggal rohakku”, ido hata nasai mian di bagas rohakku najolo. Mauliate ma di Tuhan i, ai dioloi do pangidoan. Di rura on nama au mandalani haposoonku sinuaeng sahat ro di namatua muse. Jala nunga dapothu be parkulikulian di huta haholongan on…
Tulang Tappang… Suang songoni nang songon hamu tulang, sipata tarsingot ma ahu tu angka hasomalan di tingki dakdanak si najolo. Marlangei tu aek ristop ndung mulak sikkola. Pajago-jagohon marlange di tingki banjir aek ristop, maup ma antong diluahon aek i mulai sian jembatan d.i.panjaitan sahat tu toruan an….
Manutung durame?? ahhh..!!!
Onma hasomalon di tingki dakdanak naso tarlupahon, rampak dohot dongan manutung durame ni eme naung sae didege. Manutung durame ni hauma na bidang i di huta Pangananlombu.
Dung mintop apina marsiadu garang dohot dongan manimbungi tu api naung mintop. Marlojongi ma di durame naung mosok i. Hape so binoto angka gara dope marsigorgor ditoru ni durame i, alai so adong ni terge. Sai rap mekkel-mekkel do iba dohot angka dongan marsilelean di ginjang ni gara i.
Ndung sae sian durame nasada marlojong muse tu durame nasada nai. Tutung muse, marsigorgor muse, rap mekkelekkel muse…. Dago tahe angka si bursok on, so adong diboto arsak.. so diboto ho naung busuk-busukan ni eme dope na tinutungmi!!! Berengma, disi dope emena…
Boha namaon Lambok??? Boha nama on Tongam??? Boha nama on Sanggam??? Maup ma hita, ikkon penjarahononna nama hita. Hatop, boan tahu-tahu i. Asa tatahui aek sian bondar an lao maniram busuk-busukan namarsigorgor on… So tu tali annon hita, ai hauma ni parsimaung-maung do on. Ima parlapo na di tingka-tingka i, na adong i anakna pareman di simpang opat… Bah!!!
Hahahahaha…
Molo niingot tahe di tingki i, di tingki naso tinuntun manutung busuk-busukan ni hauma ni parsimaung-maung hami. Mardando ma sahuta nami hubaen hami holan mangganti busuk-busukan naung mosok i. Molo niingot sude nai…
Hape nantoari sada jongjong ma au manatap sian tangsi. Huida ma hauma i nungnga be mago. Nungnga ditimbun dohot tano, huroa lao bahenonna nama gabe parjabuan. Ah tahe…
Sabotulna masihol do rohangku asa sai hot Tarutung songon sinajolo i, alai angka sahap ni roha naso ada do i. Sabotulna aha do maksud ni ‘pembangunan’? Tu aha ma ‘pembangunan’ alai gabe merasa ‘terasing’ iba dibaen di huta on. Bereng ma tulang, ndada songon sinajolo ibe uli ni jabu ni oppung na di Sipolas dung gabe dalan namaraspal dalan nadi jolo jabu i. Jadi molo pandapothu, ndada pembangunan fisik napaling penting dibutuhon di tarutung on, alai pembangunan ni manusiana do. Tutu pembangunan fisik na penting do i, alai tongtong ma antong pembangunan fisik i manganturehon segi estetika na. Asa sai lambok mata marnida hutantaon.
Ndada i roham tulang???
‘dolok natimbo’
TAPPANG:
Pembangunan boleh-boleh saja, bere. Alai ingkon manian berdampak positif tu rakyat. Memang Tarutung nungnga jauh berbeda sian hadaknakhonku uju i. Ai ise do tahe, bere? Paboa majo dirim via email… Mauliate nga mampir bere di blog on ate. Horas jala gabe!
partalitoruan
Maret 10th, 2008 pukul 11:13
Bapa, dulu waktu kecil rumah kami juga sempat di Hutabaginda, disitu aku pernah ditabrak kareta (motor) alani hadal na marmeami tu dalan. Ah, kue talam i ma dah, trus kue2 di Toko Zaman (adong dope tokko on?).
Di onan i ma najolo au sering mandongani inong malam habis onan (biasana malam kamis), papungu kopek2 ni sayur lao allangon ni pinahan ni inong i.
Tarutung,hutakku, Rura Silindung, hutakku, masihol au…….
Molo saut bapa pensiun disi, baen sada inganan na tabo da bapa, asa jotjot au ro tusi
TAPPANG:
Ai mansai tabo do jabu ni oppunghu… Di belakang dan samping rumah ada kolam ikan yang luas… Bagus juga buka lapo khusus ikan mas di atas kolam itu, kayak nge-riung kalo orang Sunda bilang. Bah…, ai yang lahir di Tarutung-nya kau atau Balige? Toko Zaman? Hehehe… jadi teringat uda kue [roti tawar] yang saban sore uda disuruh beli ke situ… Uda gak tahu apa toko itu masih ada? Mungkin orang Tarutung yang mampir ke blog ini bisa kasih informasi (?).
eddy panjaitan/ parsiwaluompu
Maret 11th, 2008 pukul 15:49
Amang tahe, masihol situtu do iba molo mambege Rura Silindung, toho doi Amang tung naso lupa iba di pusok niba. Pas mai i amang dung ma tua iba annon roha i nian ikkon mulak tu hutakki. Ai marga aha do tahe halak Amang ai ta’boha iba mar simatua, manang martulang manang marabang, alai tung na tabo ma jaha on cerita muna i, molo boi hurang ganjang.
Mauliate ma di hamuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.
TAPPANG:
Salam kenal juga, lae… Marbahasa Indonesia majo ahu ate, asa diantusi namanjaha naso halak hita. Lebih enak panggil lae aja biar lebih kompak. Memang, kita tidak boleh lupa ke tempat kelahiran. Lae dari Siwaluompu, ya… Saya juga punya teman sekelas dulu dari sana. Namanya; Raja Hutagalung, Arifin …[?], dan Taruli… [?]. Kalo si Raja marganya masih saya ingat. Dia bekerja sebagai wartawan, gak tahu kalau sekarang udah jadi anggota DPRD. Soalnya, si Toluto, bupati sekarang kan, Par Siwaluompu juga. Hehehehehe… Margaku “Hutabarat“. Olo jo… lokasi tinggal ni lae di dia do? [alamat tinggal lae di mana sekarang?]. Horas ma lae…
eddy panjaitan/ parsiwaluompu
Maret 18th, 2008 pukul 11:38
Horas muse Lae, molo si Raja Hutagalung sahuta do hami di Hutagalung Siwaluompu sahat tu sonari wartawan do pe ibana. Molo tinggal hu Lae di Bekasi Sonari. Taman Wisma Asri Blok B6 No. 16 Bekasi Utara. Molo Si Toluto di calonhon muse ibana bupati periode berikutnya oleh Golkar dan didampingi calon wakil bupati sian PDI P. Molo Lae didia lokasi sonari, ai tabboha daba martetangga hita. Horas…
TAPPANG:
Bah, ido hape. Pasahat lae tabe molo pajumpang dohot si Raja. Lebih jauh via email ma hita marsisunggunan ate lae. emailhu songon na tarsurat di blog on. Horas.
mangasa
April 23rd, 2008 pukul 08:42
tulang eddy panjaitan, parsiualuompu dokan.., abang ni tulang sibue do tahe? PNB HKI si ualuompu
TAPPANG:
Silahkan lae Mangasa kontak langsung ke lae Edy, via imel: parmitu@telkom.net – Horas, salam kenal lae…
IRWAN SIMATUPANG
April 23rd, 2008 pukul 15:48
Kok Jadi lupa lae, waktu kita ke Hutasumur mencuri Attajau, dan waktu kita cabut waktu less 7 pelajaran kesenian kita gelar pak pidong ? ( maaf ) ya waktu lari dari lereng gunung sambil curi kue Oppu Pordin tolong dong di tulis dikit lagi, Hem,,,,,,,,,,,masih ingat lae si Kristopel par tarompet ? tolong mampir di Sibolga ya, agar kita sama-sama reuni ke Rura Silindung hatubuanta dohot hagodanganta.
TAPPANG:
Hehehehe… Kok, lae ingat betul? Tapi, aku jadi penasaran, apa kita pernah satu kelas dulu? Maaf lae kalo aku lupa… Lagian, lae… Sudah banyak yang lupa tentang kejadian-kejadian, yang mungkin lucu masa itu. Kalo si Kristopel par tarompet, aku masih ingat sama lae itu. Karena lae Kris lumayan terkenal saat itu di Tarutung. Makasih lae udah nongol di blog ecek-ecek ini… Oya, lae tinggal di Sibolga sekarang, ya? Kombur-komburlah via imelku lae. Mauliate. Horas.
IRWAN SIMATUPANG
April 24th, 2008 pukul 08:28
Ha….ha…….Kok lupa lae, Irwan ingat betul toko Sinurraya….ditepi aek Sigeaon mau masuk ke mesjid, kita sekelas apa dah lupa ama Guru-guru kita wali kelas kita ibu FM, dan Bpk TRH dan apa masih ingat kawan kita sekelas : Si Saur Simanjuntak; Si Moris yang gede, si Mangiring dari Sait ni huta yang pandai Aljabar, kolo bapak HH, AH dongan tubu Lae dah mendiang ya, tapi guru kita pak Juntak RS masih sehat dan pernah kami jumpa dia masih ingat kita dikipas pake rol segitiganya, begitu juga Bapak PN dah pensiun juga tapi masih sehat; ini lae bila waktu mengizinkan mengantar anak/ berenya ke Bandung tgl 17 Juni 2008 akan saya sempatkan mampir di stasiun Tappang Dolok agar lebih siip cerita Dolok Siatas Barita dan Pusaka Ompung kita Huta namora ya tunggu di imelku lae dan Horas.
TAPPANG
Botul…botullah yang lae bilang semua itu… Aku tahu si Saur boru Juntak yang cantik itu, yang suka kelompokan sama si Meri par toko Tombang, dan si Rani boru Hutauruk… Bah, mancammana aku ini, bisa lupa ama nama lae [??] – Sorilah dulu lae kalo aku jadi “jahat” gini, masih raba-raba otakku tentang sosok lae. Ai jadi penasaran botul do ahu nuaeng [aku jadi penasaran sekali]. Ba, mauliate ma, tung ingot lae tu ahu. Manghatai majo hita sian imel [terima kasih, lae ingat betul ke aku…]
dianaros
April 28th, 2008 pukul 16:15
numpang gabung ya, sama2 par Tarutung do hita.alai ndang tabo be nuaeng di tarutung,ndang songon sinajolo be ( baru mulak hami na desember i )holan bandrek ma na abadi.
TAPPANG:
Hehehehe… Muncul juga rupanya dikau, ya, itoku… Haalaahh… numpang gabung… Kayak naik bis Bintang Utara aja… Yah, Tarutung memang tidak se-enak dulu lagi. Lebih enak makan di lapo Toba Tabo sama bang Ojak… hahahaha… Tabo bah nantoari…
tohap
April 29th, 2008 pukul 16:15
Oh ya, salam kenal majo , manjou aha do au : abang, tulang ato amangboru? Au si Tohap M.S. Hutasoit umur 24 taon. Saonari tinggal di Medan. Horas!!
TAPPANG:
Horas, salam kenal juga lae… Panggil “lae” ajalah… Asa tabo hita marnonang-nonang. Ai par Tarutung do lae tahe?
tohap
April 29th, 2008 pukul 17:05
Ya mmg byk yg tdk enak lagi di Tarutung, tp masih ttp nyaman ko …
Salah satu yang tidak begitu enak lagi : saksangnya Rumah Makan Sedap Sedip, sekarang sudah dikelola anaknya oppung pendahulu itu.
Masa abang tappang dl kede saksang ini sdh ada ato blum ya?
TAPPANG:
Wah, kalo rumah makan Sedap Sedip sudah ada zaman saya masih di Tarutung. Hehehehe… Lae jangan bilang-bilanglah “tidak begitu enak lagi” – Selera orang kan beda-beda lae. Hehehehe… nanti dikira kita provokoasi…
partalitoruan_18
Mei 4th, 2008 pukul 03:24
horas…
klo kuliat2 dan kurimang2i aku jg msh pernah dgr walaupun tdk melihat secara langsung toko sinuraya yg disamping rumah kami ima RM LAMSIHAR. berarti kita tetangga di tarutung pada zaman dahulu kala hehehe
TAPPANG:
Horas juga, kedan. Benar yang kau bilang itu. Si Lamsihar itu teman mainku, dan teman sekolah dari SD. Apa kau dia? Kalo ketemu kirim salam, ya… Siapalah kau ini sekarang? Anak siapa? Anak si Lamsihar, atau Pieter, Atau Si Edi, atau Si Tongam? Kasih tahulah ke Bapatua kau ini…
aku
Mei 5th, 2008 pukul 21:08
ahhhhhhh…………..stresss do iba bah…………..
lak adong mangalului contact ni parkancang sihobuk tu au……
alai dang hu boto ise do na olo mangoper kancang sihobuk na tu jawa an…asa di jual di jawa an…
hiks…
Regards
http://anak-tarutung.com
TAPPANG:
Salam kenal, lae…
Hai, par Tarutung… Tolong tuh kacang Sihobuk yang enak itu dipromosikan agar bisa jadi salah satu komoditi ekspor dari tempat kelahiran kita itu…
barat_18
Mei 8th, 2008 pukul 00:43
<< (partalitoruan_18)
pergantian name majo alana hampir sarupa dohot namboru si desy annon gabe lilu na manjaha🙂
horas bapatua… kalo aku anaknya Lamsihar, aku anak nya yg paling bungsu.
kalo soal kirim salam itu ke semua orang bapak/bapatua ku udah ga bisa lagi. Paling juga tinggal ke bapatua Pieter & amp; Raymond yg bisa kusampaikan krn tinggal mereka berdua yang masih hidup. bapak meninggal agustus kemaren.
klo dari orang bapak siapa nya yg semururan bapatua??
TAPPANG:
BAH…!!? Horas amang. Kaget sekali bapatua kau ini mendengar bapakmu [Lamsihar] sudah meninggal. Seperti gak percaya nih bapatua. Memang terakhir kami ketemu tahun 1998, bpk kalo gak salah waktu itu sudah stroke. Turut berdukacitalah, amang. Sebagai anak; jadilah kau lebih baik dari orangtua.
Bapatua seumuran sama bapakmu. Dari kelas 6 SD sampai SMP kami selalu satu kelas. Iyalah, kirim salamlah untuk amparaku, Pieter dan Raymond.
Memang namboru kau si Desy itu pakai nick Partalitoruan…
riyanthi
Mei 22nd, 2008 pukul 10:19
Molo ro tu Tarutung, paboa da tulang 🙂
TAPPANG:
Na uli bere… Alai tung boha ma paboahon, so dilehon ho alamatmu dohot nomor HP-mu 😀
PALMA
Mei 29th, 2008 pukul 12:19
SMA NEGERI TARUTUNG ANGKATAN 1996.
TAPPANG:
Salam kenal untukmu… 🙂
Manase Hutapea, Bsc>>LAMPUNG
Juni 3rd, 2008 pukul 15:58
BOASA SORA MAJU RURA SILINDUNG??????????????????????????????
Rura Silindung do hatubuanhu
Ai sonang do au maringanan di si
Di haliangi tor do angka luati
uli rupanai……..
Reff:
Angka dolok-dolok namanghaliangi ho
Songon handang bosi najinalin dippos
Aek sigeaon nang Situmandi i
Sai marudut-udut lao pabornokhon i
Nunga tung mandaon panghilalaan
Marnida hutakki nasora maju i
Nunga godang na lupa lao marningot
Rura Silindung i
Reff:
Angka pangaranto nasian luat
Godang do naung maju sahat rodi tingkion
Profesor Doktor Insinyur sahat rodi Jenderal
Nunga nania begeon tahe
Alai boasa sora maju hutakki
Rura Silindung na uli
TAPPANG:
Bah, denggan ni syair lagu on. Lagu ni ise do on tahe, lae? Horas… salam kenal. 🙂
lidyahutagaol
Juni 5th, 2008 pukul 22:19
Hah? tulang prnh pacaran di Rambing?
gak takut jatuhkah? kan besar2 kali batu di Aek Godang itu.
goyang2 pulak rambingnya… ih.. syerem.
salah satu yg plg kusuka kalo ke Tarutung ya mandi di aek las yg di hutabarat itu tulang. abis mandi minum teh manis anget, makan pisang goreng yg masih panas2, dan tolor robus 🙂
TAPPANG:
Pacarannya bukan di Rambingnya-lah…. Ah, kau… cemmana pulak bisa pacaran di situ, goyang-goyang terus… Tapi, kesempatanlah pegang-pegang si doi… Si doi kan takut tuh… aaa…aaa… gitu suaranya kayak dikejar begu ganjang… 😀 Terpaksalah tulang pegang dan peluk dia untuk menyebrang. Kalo masih ada sekarang [tulang udah gak tahu], di seberang Rambing itu kan ada kayak ladang pohon pinus. Tanahnya dipenuhi daun-daun pinus yang sudah berguguran berwarna kecoklatan, jadi kayak tikar cantik… Waduh, enak kalipun duduk-duduk di situ sama doi, sambil makan pecal… Ah, gabe tarsingot do tulang dibahen ho, bah… gabe tamba masihol Tulang tu Tarutung…
**Goar na bukan ‘aek las’, alai; aek rangat…
Edward Silitonga
Juni 7th, 2008 pukul 22:38
Horas dihamuna saluhutna akka dongan par Tarutung dan sekitarna.
Songonna ribur do cerita munai ba.
Marsitandaan ma tu hamu saluhutna,
molo au sian Pansurnapitu do, ima dalan lao tuparsalakan i.
Horasssss jala gabe
Edward Silitonga alias Edu
TAPPANG:
Horas ma tutu, lae. Salam kenal juga. Pahundul hamu ma, asa marlompan hita… 🙂
IRWAN SIMATUPANG
Juni 26th, 2008 pukul 11:41
Horas Lae……Jala horas ma sude dohot angka ale-alengku namanjaha Blog ” TAPPANG ” ai nilapatan sambalik molo ” Tappang ” berarti ” BONI ” manang Bibit, berarti Laeku mencari segala bibit. Ai molo naeng manabur boni/Tappang jolo martangiang do najolo di Huta,Jadi sude angka hamu angka tuturhu na sian Rura Silindung ima Rajai Siopat Pisoran nang Rajai Toga Naipospos dohot sude Raja na ro, rap hundul ma hita ai nga huparade tingkar na ni bau/diletek ni ompunta; Boha ma molo ta baen blog khusus ni ” PORTU ” ? lapatanna ” Persatuan orang Tarutung dohot nahumaliangna” C7 do hamu ? alai na ingkon rap mengkel do hita sude ate…….Horas ma di hita sude ….didok hata seberang nami ma ” Yahoo’wu Banua danaa fefu ”
TAPPANG:
Usul yang baik itu lae… Alai ise ma moderator na? Boha angka dongan par-Tarutung; Adong na berminat gabe moderator? Mungkin boi do dimulai sian Yahoo groups.
eva hutagaol
Juli 11th, 2008 pukul 14:54
Horas amang Tappang, songon bah…mandok mauliate majolo ate amang, alana, sian blog ni amang on boi pajumpang au dohot maen ku si Lidya Hutagaol, hapeng nga leleng hulului on najolo i di tingki di jakarta dope iba, hape ingkon pajumpang di blog ni amang do hape. Jala molo hujaha sian nangkin komentar i, ai sian SMP 4 Hutabarat hian do tahe amang, ai adong disi pak HH, adong pak RS, jala museng jotjot tu rambing, ai angka par SMP 4 on hian do na jotjot tu rambing on mamboan halletna…, hehehhe. ai adong dope bah amang rambing i, alai dang pola goyang goyang hian be songon najolo i ra, jala molo pohon pinus i adong dope.., dalan laho tu pea tolong i do tahe ate amang… hahahahah
najolo iba nian di tingki SMP hian olo do mamotong dalan sian i alana sian Hutabarat sosunggulon molo mamotong dalan sian rambing tu SMP 4 jumonok do unang apala sian Jembatan Hutagalung an, mangaliati.
olo tutu bah amang…. gabe masihol do iba tu hitaan bah, nangpe naung muli iba tu Par Porsea.
Horas ma ate amang…, sai ganjang umur asa boi hita be angka partarutung i pajumpang di hitaan….
TAPPANG:
Horas ma ito… Au ndang sian SMP 4, alai SMP 1 Sigompulon do. Molo so sala marningot, masa nami tikki SMP ndang adong dope SMP 4 i. Na Adong SMP 3 do di daerah Panggabean. Ai angkatan ’73 do ahu di SMP 1 Tarutung. Mungkin bapak HH & RS gabe dipapinda tusi.
Bah, nauli ma tutu boi sian blog on ito pajumpang dohot maenmu, bere Lidya Hutagaol. Sai tu denggan na ma angka komunikasi muna ate. Salam sejahtera ma tu keluarga ni ito sude. Hipas hamu laho mandalani angka pargoluon on. Gbu.
rrtg
Juli 21st, 2008 pukul 00:13
Maaf Lae Tappang saya numpang tanya di blog Lae ini karena saya membaca ada nama sama dengan nama teman saya dulu waktu masih sekolah di STM Pansurnapitu, apakah Lae IRWAN SIMATUPANG ini alumni STM Pansurnapitu tahun 1980?. Mohon maaf kalau salah.
TAPPANG:
Botul kalilah itu, lae. Irwan Simatupang itu dulu STM Pancurnapitu. Beliau ini dulunya teman sekelasku di SMP 1 Sigompulon. Silahkan kontak lae itu ke: irwanluc@yahoo.co.id – Selamat bersua dengan sohib lama, lae.
rrtg
Juli 21st, 2008 pukul 18:02
Mauliate ma di informasi muna on Lae, asa hukirim email tu Lae Irwan S.
Hutabarat
Juli 25th, 2008 pukul 02:54
Horas
sian hami di tarutung on.
HCS Groups
Hutabarat Consultant Group
http://www.hutabarat-consulting.webs.com
TAPPANG:
Horas jala gabe ma tutu dihita sude angka dongan sabutuhakhu. GBU.
lumbantobing trtng
Juli 30th, 2008 pukul 03:11
Par kue pancung i dope lae,ditopi ni aek sigeaon i,duhhhh….Tarutung di masa lae itu adalah masaku juga tuh lae bah,gabe taringotlah sude angka sinajolo i,manis pahit asemnya hidup.
Mauliate ma lae bingkisan muna on.
Horasma.
TAPPANG:
Horas ma lae… Olo tahe bah, par kue pancung i. Sai lomo hian do rohakhu mangallang i. Ai bapak ni si Dahlan do tahe par kue pancung i. Ai Tobing na dia ma lae tahe? Hutanda do ulaning hamu? 😉
lumbantobing trtng
Agustus 2nd, 2008 pukul 04:28
Horas lae Tappang,sian Pearaja do ahu lae,mungkin dang ditanda lahe be
ahu ra,nunga marumur 49thn ahu nuaeng,jala nunga 30 thn hutinggalhon hutanta nauli Tarutung i,na taringot do ahu,di bioskop si Elling dohot Sitengkong i daba,seru ma nian ate.
Horasma lae da.
TAPPANG:
Bah, par Pearaja do halak lae hape. Mungkin molo marsiberengan ra masitandaan do hita. Ai, ahu pe, olat ni SMP do di Tarutung, dungi SMA tu Jakarta nama di tahun 1977. Natua-tua i pindah tu Medan thn. 1991. Jabu nami hian, di topi aek sigeaon, par ujung laho tu mesjid lama. Martoko hian do natua-tua nami uju i. Alai anggo jabu tading-tading ni oppung adong dope di Hutabarat Parbaju.
lumbantobing trtng
Agustus 8th, 2008 pukul 14:23
Molo ditanda Lae do gelarni abangon almarhum si “Sembilan” adong hotelna di jln.Menteng Raya Jakput,parPearaja,di hotelna ima ahu hea karejo sian thn 1978sampai 1982,jala natua-tua i di huta marlapo-lapo
lae,goarni lapo i lapo Bintatar,mungkin hea do ra dibege Lae ”Sembilan tobing” on di punguan ni Rura Silindung Jakarta,ba hami mai Tobing sian Pearaja,ai molo hubereng foto muna on,jualan boras dohot minyak hian do hamu tahe Lae?,alana tingki kls 2 smp hea do ahu mangantar-antar koran kota,jadi sering do hulewati jalan mesjid on.
Mungkin dang hea dibereng Lae ra ahu,alai nang pe songoni las do roha
pajumpang di blog nilae on,las roha pajumpang dohot dongan sahuta.
Mauliate ma Lae.
TAPPANG:
Horas lae. Molo Tobing par Hotel i huboto do nang pe ndang pola hutanta. Ala sempat do ahu kuliah STP (Sekolah Tinggi Publisistik) di gedung Kanisius. Ooo… Par Lapo Bintatar huboto do i lae. Ala sering hian do iba mangan di si molo mulak tu Tarutung.
Hami ndang panjual boras dohot minyak lae. Alai toko Sinurraya do… 🙂
jojor delima
Agustus 8th, 2008 pukul 14:38
assalamualaikum tulang
TAPPANG:
Walaikum salam…
jojor delima
Agustus 8th, 2008 pukul 14:42
sorry, tulang marga hutabarat kan? cause mama juga boru hutabarat, jadi aq harus panggil tulang kan?
TAPPANG:
Betul bere… Selamat berwara-wiri lah di blog tulang kau ini, ya… Oya, mama Hutabarat dari mana dan nomor berapa? Salam untuk mama.
jojor delima
Agustus 8th, 2008 pukul 15:26
maaf tulang kurang tau, tapi dari hutabarat parbaju kalo nomor satu mungkin nggak sech? he…he… Papaqu almarhum Sihombing Nababan yg pasti aq juga ikut papaku marganya
maafkan beremu ini tulang kurang paham soal adat batak. Apalagi kalo ditanya silsilah pusing tulang.
TAPPANG:
Hehehe… kayak srimulat juga kau, ya. Gak mungkin kale nomor 1 🙂 Tulang juga Parbaju no. 17. Lho, mama di Tarutung, emang kamu di mana? Udah kerja? Udah Nikah? Tinggal di pulau mana? 😀
jojor delima
Agustus 8th, 2008 pukul 15:50
nanti disampein tulang, tapi mama nggak tinggal ama aq, mama masih di tarutung
lumbantobing trtng
Agustus 9th, 2008 pukul 14:48
Nunga hoboto be i Lae,anggo toko Sinurraya i,tangkas ma ni tanda toko
muna i daba.
Horas ma lae,tamba sukses ma tu joloan ni ari ate.
Jala horas-horas keluarga muna.
Ai nalomoan roha berkunjung di blog na marbahasa Batak on daba,sombu
lungun sipata.
Mauliate ma.
Sian parTarutung di Den Haag
TAPPANG:
Olo ma tutu lae. Sai hipas nang hamu di negeri kincir angin i ate. Antar keju na mara sipanganon di si ate, lae. Ra datung adong be itak gur-gur manang lampet na songon di onan na jolo i ate. 😀 Horas ma keluarga ni lae sude. GBU.
jojor delima
Agustus 12th, 2008 pukul 14:44
aq ada di jakarta tulang. aq udah nikah ama orang betawi, punya satu anak perempuaan tulang.
aq kerja tulang, cuma butuh waktu 5 menit dari rumah ke kantor kl naik kendaraan, enak kan? boleh nanya nggak tulang, kl tulang istrinya orang/ boru apa n anaknya tulang udah berapa? Sorry nanya kebanyakan.
tulang mungkin nggak mama no 15 atau 16?
berarti kalo no 17 n sama2 dari hutabarat parbaju, kita saudaraan dong tul? botul tulang?
sekali-kali kita perlu ada yang dibuat jadi bahan tertawaan tulang, biar nggak stress. kita kan udah cukupm stress dengan pekerjaan di kantor seharian, makanya aq punya prinsip nggak boleh membawa masalah di kantor ke rumah n begitu pula sebaliknya, he..he…
TAPPANG:
Sorry, ya. Komentarmu tulang satukan aja. Gak apa-apa kan.
Ooo… bere ada di Jakarta. Sama dong. Tapi Tulang di Jakarta kost di daerah Kebon Jeruk. Sama juga, biar dekat jalan kaki ke kantor. Kalo Nantulang dan anak-anak ada di Medan. Anak Tulang sepasang. Yang gede cewek, udah remaja kelas 2 SMA. Adiknya kelas 3 SMP. Nantulang boru Mantondang.
Waduh, manalah tahu tulang mama nomor berapa? Boleh jadi 18. 🙂 Tapi, nomor berapa pun itu, pasti lah kita saudara. Gak dari marga, sebagai sesama manusia tetap saudara toh?! 😀
Kalo mau bersharing-ria, via imel aja, ya. Tuh lihat ada di blog. Salam untuk keluarga bere.
jojor delima
Agustus 12th, 2008 pukul 17:58
ok, tq tulang
eddy panjaitan / Siwaluoppu
Agustus 29th, 2008 pukul 14:17
Horas Laekku, tamba seru do ate akka komen ni akka dongan on. Mauliate ma ate di halak Lae, dibahen Lae sada media gabe boi pajumpang akka dongan nangpe nga leleng dang pajumpang walaupun di dunia maya on.
TAPPANG:
Horas ma tutu lae. Sibuk do huroha hamu ate. Sukses selalu diakka ulaon ta ate. Gbu.
Tor Angkea (Sim2 Pancuran)
September 13th, 2008 pukul 22:52
Weleh…weleh…weleh….mmg nataboma namarkombur on ate…manjaha saritani Lae i…gabe taringot masa haetek-etek on niba bah…
Manonton di Sitengkong sakarcis 2 halak alai jolo paimaon ma jolo masuk tongke boru tu jabuna (sebelah bioskop)…si Tarigan do tahe panjaga nai ? he3x…
Manonton parubat-ubat (si Pakpahan), hundulma iba paima imahon ulok naon kaluar hape sahat tu naditutup so adong ulokna…so sundat ubat cancing nadigadisnape tongdo adong digadis di Toko Obat Selamat jala ummura…
Molo SMP ni Lae di Sigompulon berarti heado Lae martuo dikuburan ate..?! manangna heado Lae hona siram tinta merah molo pas razia manangkupi angka murid na lari (bolos) ?
Ah…tahe Rura Silindung…dang tarpajojor angka namasa siingoton sian ho…hancit…dangol…parir…sonang…niae diparserahan on…Rura Silindung tetap yang termanis…Bah…gabe turoha ate….
Alai tahe boha angka donganhu par-81 ? Lae Tugu, Londam,Bernadines Ong,Siti Bestida,Saur Tobing (anggi ni Bupati),Roma Sitinjak (Inanta ni Bupati Samosir),Winslow (angkang ni calon Bupati)…bah…holanna berbau Bupati donganhu ate….preeeet…..
Ok Lae…modom majolo ahu boh…sogot naeng manjaha ting-ting…. 🙂
TAPPANG:
Horas lae. Ai marga aha do tahe hamu? Memang antar ngeri-ngeri sodap do molo manonton disi Tengkong i. Naung hebat na lae, olo do iba manisip Rp. 25, naeng tamat mana film i. Alai, dung haruar iba, pantang sobilak do marcarita hira namanonton sian parjolo na 😀
Martuo di kuburan i, antar i hian do ula-ulaon niba lae molo nga nengkat [bolos] – Hea mada tutu disiram tinta na merah, alai ndang hona ahu lae… mintor maringkat do hami tingki i, ala na memang holan na manonton do, ala so adong hepeng si tuo hononton…
Olo tutu lae, modom majo lae asa unang salah manjaha tingting songot… Ai naung bertobat do hape lae? 🙂
Tor Angkea
September 16th, 2008 pukul 20:04
Horasma tutu Lae…marga Tobing do ahu boh…sian sim2 pancuran…
molo umur diginjanghudo Lae…[Bah…gabe hirana sensus pddk ate..]
Memang molo niingot angka najungkai masa2 niba di bona pasogit on dang sae pitu ari pitu borngin marsarita ate…
Saonari ngagodang berubah bah…
Molo najungkai topet dipergantian taon [tambaru],gokma jolmai mardalan pat kaliling kota sahat tu natorang ari…molo adong hamletna, gandengonma ate…molo soadong hamletna,manggugaima…alai sai nihindaran hiando dompak siualu ompu…ai nagodangan hian sian i fuang pareman, mardomu parbiar hiando iba…[sonaripe tahe]…unang muruk angka pedanku par siualu ompu manjaha ate…:-)
Sada-sadama jolo ni saritahon ate… mardomu ngagodang pasienku bah…
Horasma Lae…songon i nang angka dongan2 nalagi ???….:-)
TAPPANG:
Par Si8oppu? Hehehe… Memang antar dongan pareman godang sian i… Ni ingot dope laenta si Golap… Alai, tikki SMP ahu, justru par Si8oppu do akka donganhu… Martandang sahat tu Peanajagar… Oh tahe Tarutung na uli i… Sai tuho do rohakhi… 😉
barat18
Oktober 10th, 2008 pukul 02:57
horas!
Tappang Pea
Oktober 15th, 2008 pukul 16:38
Horas anaha,
Bapatua do ahu sian Tappang Pea, seangkatan dgn ibotomu siangkangan, tahun 80-an kami pindah ke medan ( ingat ompung Marine ? ), ahuma anakna siampudan ateh . Dulu among/inong pernah ke rumah di btg serangan waktu ibotomu kawin sama hutajulu…. jadi huingot do puang hamu sude tarlobi di ompungmu ( amangudangku ) par aek sipolas ateh.
Jadi horasma amang ateh las rohangku puang manjaha turi2anmi jala paboa jolo alamatmu ateh atik boha boi hita pajumpang……
TAPPANG:
Bah, horas ma tutu amangtua… Apala takkas do huboto amangtua, oppung Marine… Songgot roha puang amangtua masuk tu blog hon… Hehehe… Anggo apala na jonok tu ahu jala olo hami margere-gere, amangtua “kampung” ido… Sai pajumpang do hami di Medan molo mulak ahu. Boha do kabar, sehat-sehat do amangtua kan? Anggo ahu di Jakarta do karejo, alai parumaen dohot pahompum tetap do di Medan – Jl. Titipapan [jonok tu jabu ni si matuakhu] – Bangga do rohakhu mambahen goar ni blog hon TappangDolok – Salam ma tu inangtua, akka ampara dohot iboto niba… Gbu.
Tappang Pea
Oktober 16th, 2008 pukul 13:45
Horas amang bah, au pe di jakarta do, jala kantorhu di Kawasan Berikat Nusantara ( KBN ) Cilincing Jak-Ut ( Korea Company ) jala hami sering do pajumpang dohot angka amangudam si Rajum , Gonti & Darwin dohot angka donganta sahuta . Jadi tung siholdo puang roha naeng pajumpang dohot ho alai maklum ma hita ateh bohama ditano parserakanon gumodang do waktunta di parkarejoan sian na istirahat ateh jadi horasma amang da.
TAPPANG:
Sai na adong do muse waktu di hita laho pajumpang ate amangtua. Nomor teleponhu adong do di uda Gonti. Pasahat amangtua ma tabe tu akka donga sahuta ate. Sukses selalu tu amangtua. Horas ma hita sude.
bobsiregar
Oktober 29th, 2008 pukul 23:06
heheehe pengalaman yang sangat menarik tulang….
aku anak kelahiran kota tarutung…..
aku juga bangga dengan kota tarutung…..
aku juga berada di jakarta tulang
sekarang kuliah design komunikasi visual di universitas swasta dan bekerja sebagai photografer…..
saya baru pulang dari taurutung banyak banget yang berubah dari kota tersebut…
dari segi pergaulan anak mudanya dan masyarakatnya…..
salah satu contoh ini yang berubah pada kota tarutung…
http://www.metrotvnews.com/new/video_beta.asp?id=69507&tipe=AKTUAL silahkan ditonton
TAPPANG:
Horaslah bere… Baguslah itu bere. Jurusan yang sangat menjanjinkan kuliahmu itu. Komunikasilah dulu via email melalui contact me di blog ini biar cakap-cakap kita. Soalnya, jurusanmu kayak kerjaan tulang sekarang… Tulang juga menyesalkan yang terjadi pada Pilkada Taput itu…
Tor Angkea
November 4th, 2008 pukul 13:20
Imatutu ate…sangat dan sangat disesalkando keributan nadi Bona Pasogit i bah…didokdo hutantai Kota Rohani alai ingkon rusuh ate…alai tutu hita angka pangaranto onpe unang tabereng holan kulitnai antong (hati2 menyikapi/mambahen komentar)…dang mungkin ribut ianggo soadong alana jala ingkon naluar biasado huhilala bonsir ni on…ai angka anak ni Raja jala nalambas rohado hita…
Molo ahu berpendapat “lokkatma turtar”…alana diparturtarnai do pardengganna muse…alai ingkon berujung denggando dah…DIRGAKMA HASINTONGAN, BERTOBATLAH YANG SALAH…
TAPPANG:
Hehehe… “Turtar” i aha do tahe lae? Ima da… Tung miris do roha mambege barita i. Unang ma nian sai adong hasursaran di huta hatubuan i, asa pas tu motto landmark na “Tarutung Kota Wisata Rohani” – Setuju do ahu dipandohan ni lae, bertobat ma tutu akka na sala dipambahenan. Horas Tarutung!
agustinus hutauruk
November 11th, 2008 pukul 16:57
horas lae barat!……
Ahu marga hutauruk do ahu di banjarmasin,gabe sombu do sihol dibahen hamu bah!
Mungkin diiongit Lae dope parsiwaluompu molo ro partandang tusi dilelei ate,
hea do hami martandang tusi dilelei hami daba sai hera panakko,alai saonari dang songoni be ra ate? alana 17 taon na lewat doi.boha do namangondasi namaonding(pandu) didia pe adong na monding niluluan doi ate?amang tahe dang tarulakhon be sude tikki haposoan i tahe.
holan on nama pasombu sihol.
TAPPANG:
Horas ma tutu lae Hutauruk. Pas mai marlae hita, alana apala namboruhu marhamulian tu marga Hutauruk, par toko Sipoholon, di Sirongit, Tarutung. Olo tahe lae, sude akka naung salpu i holan kenangan mana di hita. Anggo ahu ndang hea dope dilele martandang tu si8oppu. 🙂 Mungkin ala na par Pasar i iba, jala akka dongan sakalas hu godang sian huta i. Horas ma lae di Banjarmasin dohot keluarga. Gbu.
jojor delima
November 12th, 2008 pukul 14:20
Sorry tulang numpang dulu ya, bob siregar adeknya syafril bukan? Kl iya, berarti kita tetanggaan dong, satu dinding malah.
TAPPANG:
Bob Siregar, siapa ya? Emangnya dikau di Tarutung tinggal di mana? Tulang rada telmi nih… Syafril juga tulang kurang tahu. Sorry, bere 🙂 – Tolong diperjelas maksudmu ini…
Marada Hutagalung
November 30th, 2008 pukul 04:07
Horas,
Met knl ya…! GBU
http://maradagv.multiply.com
http://maradagv.wordpress.com
TAPPANG:
Met kenal juga, kawan. Semakin banyak orang Tarutung yang punya blog, tentu makin baik.
Marada Hutagalung
November 30th, 2008 pukul 04:38
Horas,
Mhn maaf, bagi teman2 (secara kpd pemilik blog tappang.wordpress.com) yng rindu dengan Tarutung boleh klik http://maradagv.multiply.com/photos/album/11/TARUTUNG
atau boleh juga menyanyikan lagu “Tarutung Na Uli” yng diciptakan oleh saya sendiri. Maaf, lagunya belum dikasetkan dan masih banyak kekurangnya. Boleh dilihat di http://maradagv.multiply.com/journal/item/52
Trims.
TAPPANG:
Silahkan teman-teman par Tarutung, mampir di blog Saudara kita, Marada. Sukses selalu. Gbu.
agust
Desember 12th, 2008 pukul 13:51
horas ma dihamu Lae!
Las toho mai tutu Lae molo namborumuna dope partoko sipoholon apala Amang tuaku dope i,apala anggi ni oppung dope nasida ba saulaon dope hape hita.Sotung lupa hamu manggorahon hami parkalimantan on Lae mangallang lomok-lomok i.
nang pe holan jou-jou munai naung butong ma hami disi.
Sukses ma Lae dihamu dohot keluarga,maulite.
TAPPANG:
Bah, ndang ise hape hita lae. Horas ma. Olo tutu, sai naro do akka ari na denggan. Selamat Natal ma di hamu dohot keluarga di Kalimantan. GBU>
Ronald Manalu
April 16th, 2009 pukul 21:42
Ai Seru – seru do par tarutung o tulang.. Penuh dengan keramaian ..
Ai Anggo au tulang dang par tarutung.. alai mangalap boru sian Huta simamora. jadi au tinggal di Barus.. ( Banyak Rusak ) Ehh Kec. Barus maksudnya. jadi Tulang Slaam Kenal majo tu partarutung sude.. Horas
TAPPANG:
Olo bere bah… seru par Tarutung on. Salam kenal jugalah buat semua orang di Barus…
agust hutabarat
Mei 2nd, 2009 pukul 16:48
Bah jadi ikut pulak aku tarilu-ilu bapak tua…
Padahal baru 2 tahunnya aku belum melihat tarutung…
Kalau bapak tua paling suka di bawakan sendor dari onan, aku paling suka kalau di bawa kue talam.
Taringot tu bioskop yang di tarutung itu,,, dua-duanya sudah tidak eksis lagi bapak tua. Yang satu sudah menjadi kantor DPC Partai Demokrat dan satu lagi menjadi Tempat persekutuan…
jadi malungun kali aku ke tarutung. Tapi ambal ni hata bapak tua. Membaca cerita bapak tua itu, kayaknya Tarutung gitu-gitu aja dari tahun 60-an ya. Seperti sembatlah, sampai tahun 2000, kalau praktek berenang anak2 SMA negeri masih ke situ.
Makanya itulah yang bikin aku ngotot untuk kuliah di jawa bapak tua, padahal sekalipun gak pernah dipaloas aku mangaranto lewat sian Medan. Mungkin karena aku anak siampudan, hape kenyataannya au do naundao mangaranto..
Maaf lah dulu bapak tua, jadi curhat pulaknya aku…
Horas Bapak Tua…………
TAPPANG:
Tuhan memberkati cita-citamu, amang… Gbu.
marco
Juni 7th, 2009 pukul 15:54
horas tulang..
aku anak si roma sitinjak.. katanya temen tulang dulu ya??
salam ma keluarga
horas
TAPPANG
horas juga, bere… Roma Sitinjak? Yang rumahnya di mana, ya? Lupa-lupa ingat nih saya… Teman di sekolah atau teman bermain? Maaf kalau saya lupa-lupa ingat… Salam buat mama…
jones panjaitan siualuompu
Juli 11th, 2009 pukul 01:06
sama kita lae persis seperti yang lae rindukan akan kampung halaman,rura silindung nauli, horasssssssssssssssssss……………………………………………!
TAPPANG:
Iya, lae… yang penting kita tidak melupakan ‘tano hatubuan’ kita itu. Salam kenal, lae…Gbu.
juli tobing
Agustus 22nd, 2009 pukul 17:31
horas lae salam kenal lg dang adong karejo. sama2 parhuta baginda hita jala sasikkola di sd latihan dht smp sada sigompulon.
dongakku do si aman yanto.s dht sitorus simarpaung manahan alai halak lae kurang tangkas dope. hutakku hutabaginda bagasan. sahuta dht sigotti tobing.
TAPPANG:
Horas Juli… boasa ndang hutanda huroa ho… sude na ginoaranmi hutanda do da hahahahaha… si Ros ma ibotomu, si Ondi Tobing ma anak ni amangudamu par tanah tinggi. Di Medan; si Bima Nainggolan ma donganmu kost…hahahahahaha…. Sian Medan tu Jakarta, ahu ma donganmu sa kapal…hahahahaha… Didia do lae nuaeng?
A-RI
Agustus 26th, 2009 pukul 21:20
Bah ….. au pe hea do tinggal di Tarutung di tikki dakdanak.
Horas ma di sude parTarutung i, sai lam tu sukses na ma di pangarattoan. Unang lupa mulak tu Tarutung molo adong tikki muna da !
TAPPANG:
Horas ma tutu lae… Ai diluat dia do nuaeng lae maringanan?
bonar nahampun (maradona)
Juli 22nd, 2010 pukul 14:51
ai boha do puang kabar ni Tarutung saonari? ai nungga 15 taon dang mulak puang.ai gabe teringot do au mambege cerita ni lae bah…..horasssss Tarutung city
TAPPANG
Hami pe sahali-sahali do tu Tarutung. Alai molo binereng, ndang pola adong perubahan na signifikan. Horas jala gabe!
Bonar NHP
September 30th, 2010 pukul 16:09
omong2 lae tinggal di hutabaginda.molo ditanda lae si agus nahampun,anggina ma au.tinggal nami di kopleks RSU TRT.nungga boha kabar TRT ? terahir hubege kabar sian anggikku nungga lam maju ninna ate lae?horasma ate lae ?
TAPPANG:
Dulu masih kecil memang pernah tinggal di sekitar hutabaginda, lae. Santabi, hurang huingot si agus nahampun on, lae. Au di SD Latihan hian do. Kelas 5, pinda ma hami tu pinggir ni aek sigeaon, persis di samping jalan tu mesjid lama, pinggir jembatan. Tarutung ndang pola hubotoa songon dia nuaeng lae, alana mobile do ahu Medan-Jakarta. Mauliate nga mampir di blog naung ‘tarulang’ on. Horas!
Tigor sinaga
November 15th, 2010 pukul 16:12
Bah Horas ,
Au par Tarutung do Molo dongan ni lae do Si Lamsihar Ht.Brat di SD Latihan ba tontu
sakalas hian do hita di SD Latihan .
Ise ma nuaeng Lae? Ia goarhu Tiigor Sinaga.
Horas …….Godang Tabe sian Au tu ho.
TAPPANG
Horas lae.
Molo par Tarutung ditanda ahu; Ganda Hutabarat [anak ni par Sinurraya]. Ai anak ni guru Kepala Sekolah; Sinaga i do lae? 🙂
Tigor sinaga
November 30th, 2010 pukul 12:32
Ha..ha..ha Nunga gabe huingot hita tikki SD latihan . Adong Ibu Tp.Bolon, Bp.simanugkalit, Bp.sihite, Guru Kepala Bp. Pasiribu. Tar hira taon 1973 ma i. mansai malungun roha marningot i.
Botul natua-tua i ni guru SMA negeri 101 Tarutung do.
Ganda, Yaman Binsar, Anto, Irwanto tp.bolon ( Anggota DPRD Medan nuaeng ), Lamsihar Ht.Barat,angka dongan Parhuta Baginda mansai godang tingki i hita di SD Latihan.
Ai au pe disi tammat SMP 2 tangsi taon 1976 ( december) langsung do Tu Medan SMA las disi ma au sahat tu na Tammat SIan USU ( Fak.Teknik ) 1987 dung ba tu jakarta on ma 1988. HOras ma Lae Ganda nunga piga dakdanak i? molo e-mail hu tu : tigor-sinaga@jfeei.co.id ma ate? . Godang tabe tu angka dongan partarutung
TAPPANG
Horas lae Tigor. Marsisisean majo hita sian email. Sahat ma tabe tu keluarga.
parulian
Juli 7th, 2011 pukul 21:25
sattabi di admin nami beta hamu akka dongan marmeam tu http://www.idohape.com netternya anak tapanuli sekitarnya mauliate…
TAPPANG:
Mantap lae. Akan meluncur nanti ke sana.
pantas lumbantobing
September 13th, 2011 pukul 21:36
horas tarutung untuk alumni SMP N 1 Sigompulon angkatan tahun 1990
tappang
Oktober 11th, 2012 pukul 23:56
Horas juga anaha… Molo au tamat 1976 do bah… nga mambal hita ate… 😀
Lidya Manik
Mei 20th, 2012 pukul 00:19
Ehem2… Cucu par lapo Sedap sedip mampir nih… Siapa nih yang 4 thn lalu bilang udah ga begitu enak?? Tetap enak kok… Tulangku lho itu… Siapa lg yg mau meneruskan kl bukan orang yg peduli kampung halamann?? Bersyukurlah masih ada generasi penerusnya.. Jadi kita2 yg pulang kampung masih biasa merasakan enaknya saksang n panggang Sedap sedip.. Walaupun memang buatan oppungku tiada duanya… Love them all my Hutagalung family….
tappang
Oktober 11th, 2012 pukul 23:55
Selera orang phan berbeda, ito… 🙂