Posts from the ‘Sastraku’ Category
Silomos & Sibulus: Doa Sejauh Awang
Dua hari yang lalu, HP Silomos, Nokia 5110, yang kalau dipake nimpuk anjing akan pingsan, berdering disaat ia dan Sibulus tengah istirahat makan siang. Ternyata dari si Meta, adik iparnya, yang diusia kepala tiga belum juga menikah karena terlalu menikmati pekerjaannya sebagai penenun ulos. Baca selengkapnya…
Aku Bukan Penyair
Aku, Puisi, Kekinian & Tanya
“Puasalah kau! Makanya, ibu tidur-tiduran biar laparnya diam…” Baca selengkapnya…
Kebaya Pengantin
Sebuah Cerpen:
Dadanya berdentum-dentum tatkala terbayang perjalanan Linggom dan Riana menuju gereja—diikuti rombongan orangtua, handaitolan, tetangga–yang harus melintasi jalan di depan rumahnya. Baca selengkapnya…
Lapo Tuak
[sebuah cerpen]
Penonton yang menjagokan amang Ronggur mulai bingung melihat pola permainannya kali ini. Kemenangan yang tadinya sudah pasti di depan mata mulai luntur tatkala pertahanan amang Ronggur mulai goyah. Baca selengkapnya…
Nestor: Irama Tembang Purba
Rimba terkesiap. Jantungnya berdebar lebih keras. Ayunan tangan yang gemulai itu membuat ketiak gadis itu tersingkap. Kedua bukit yang tersimpan di balik lilitan kain sarung bergoyang kenyal. Rimba menelan ludah. Goyangan itu membuat kedua bukit itu seakan mau melompat menembus kain yang membalutnya… Baca selengkapnya…